ALAT
PEMADAM KEBAKARAN DAN DETEKSI SUHU PABRIK BERBASIS
MIKROKONTROLER
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
- Memudahkan orang untuk menyelamatkan diri saaat terjadi kebakaran dan memperkecil kemungkinan terjadi kebakaran besar karena api yang menyebar
- Memenuhi syarat untuk modul 4 pratikum microprosessor dan microcontroler
2. Alat dan Bahan [KEMBALI]
A. Alat
2. Relay
Arduino
Nano adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroller keluaran
Arduino. Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan mikrokontroller
Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x. Varian
ini mempunyai rangkaian yang sama dengan jenis Arduino Duemilanove, tetapi
dengan ukuran dan desain PCB yang berbeda. Arduino Nano tidak dilengkapi dengan
soket catudaya, tetapi terdapat pin untuk catu daya luar atau dapat menggunakan
catu daya dari mini USB port. Arduino Nano didesain dan diproduksi oleh
Gravitech.
Konfigurasi Arduino Nano dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Pin Category | Pin Name | Details |
Power | Vin, 3.3V, 5V, GND | Vin: Input voltage to Arduino when using an external power source (6-12V). 5V: Regulated power supply used to power microcontroller and other components on the board. 3.3V: 3.3V supply generated by on-board voltage regulator. Maximum current draw is 50mA. GND: Ground pins. |
Reset | Reset | Resets the microcontroller. |
Analog Pins | A0 – A7 | Used to measure analog voltage in the range of 0-5V |
Input/Output Pins | Digital Pins D0 - D13 | Can be used as input or output pins. 0V (low) and 5V (high) |
Serial | Rx, Tx | Used to receive and transmit TTL serial data. |
External Interrupts | 2, 3 | To trigger an interrupt. |
PWM | 3, 5, 6, 9, 11 | Provides 8-bit PWM output. |
SPI | 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) and 13 (SCK) | Used for SPI communication. |
Inbuilt LED | 13 | To turn on the inbuilt LED. |
IIC | A4 (SDA), A5 (SCA) | Used for TWI communication. |
AREF | AREF | To provide a reference voltage for input voltage. |
Sensor api atau Flame
sensor merupakan salah satu alat pendeteksi kebakaran melalui adanya nyala api
yang tiba-tiba muncul. Besarnya nyala api yang terdeteksi adalah nyala api
dengan panjang gelombang 760 nm sampai dengan 1.100 nm. Transducer yang
digunakan dalam mendeteksi nyala api adalah infrared. Secara umum, prinsip
kerja sensor api cukup sederhana, yaitu memanfaatkan sistem kerja metode optik.
Optik yang mengandung ultraviolet, infrared, atau pencitraan visual api, dapat
mendeteksi adanya percikan api sebagai tanda awal kebakaran. Jika telah terjadi
reaksi percikan api yang cukup sering, maka akan terlihat emisi karbondioksida
dan radiasi dari infrared.
Flame sensor merupakan sensor yang mempunyai fungsi sebagai pendeteksi nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm. Sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam mensensing kondisi nyala api.
Yang dimana memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti spectrum cahaya lampu.
SENSOR PIN | DESCRIPTION |
VCC | +5 V DC |
GND | Ground of Arduino Uno |
Do | Digital Output |
Ao | Analog output |
- Tegangan operasi antara 3,3 – 5 Vdc
- Terdapat 2 output yaitu digital output dan analog output yang berupa tegangan
- Sudah terpackage dalam bentuk modul
- Terdapat potensiometer sebagai pengaturan sensitivitas sensor dalam mensensing
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak atau tenaga pemutar.
Prinsip kerja motor listrik adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Perubahan dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut elektromagnit. Menurut sifatnya, kutub-kutub magnit senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Sehingga jika sebuah magnet ditempatkan pada sebuah poros yang berputar dan magnet lainnya pada suatu kedudukan yang tetap maka akan diperoleh gerakan atau putaran.
D. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50
mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
Sensor ini mempunya 3 buah pin
yaitu pin SIG (signal/data), GND dan VCC.
Konfigurasi pin :
- Sensor sentuh : SIG/DATA dihubungkan ke pin 7; VCC dihubungkan ke 5V; GND dihubungkan ke GND
- LED : (+) dihubungkan dengan resistor 220 Ohm dan ke pin 2; (-) dihubungkan ke GND
F. Sensor Thermocople Tipe K
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”. dimana sebuah logam konduktor yang diberi perbedaan panas secara gradient akan menghasilkan tegangan listrik. Perbedaan Tegangan listrik diantara dua persimpangan (junction) ini dinamakan dengan Efek “Seeback”.
Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.
Untuk lebih jelas mengenai Prinsip Kerja Termokopel, mari kita melihat gambar dibawah ini :
Berdasarkan Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki suhu yang sama, maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua persimpangan tersebut adalah “NOL” atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika persimpangan yang terhubung dalam rangkaian diberikan suhu panas atau dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu diantara dua persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan tegangan listrik yang nilainya sebanding dengan suhu panas yang diterimanya atau V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada umumnya sekitar 1 µV – 70µV pada tiap derajat Celcius.
Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nickel-Aluminium
Rentang Suhu : -200˚C – 1250˚C
G. LCD
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.
Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah:
- Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)
- Elektroda Positif (Positive Electrode)
- Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)
- Elektroda Negatif (Negative Electrode)
- Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)
- Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)
Dibawah ini adalah gambar struktur dasar sebuah LCD:
Gambar 15.Struktur LCD
Konfigurasi Pin dari LCD Yaitu
GND harus terhubung ke ground Arduino.
VCC adalah catu daya untuk LCD yang kita sambungkan pada pin 5 volt pada Arduino.
Vo (Kontras LCD) mengontrol kontras dan kecerahan LCD. Menggunakan pembagi tegangan sederhana dengan potensiometer, kita dapat membuat penyesuaian halus pada kontras.
Pin RS (Register Select) memungkinkan Arduino memberi tahu LCD apakah itu mengirim perintah atau data. Pada dasarnya pin ini digunakan untuk membedakan perintah dari data.
Misalnya, ketika pin RS diset ke LOW, maka kita mengirimkan perintah ke LCD (seperti mengatur kursor ke lokasi tertentu, membersihkan layar, menggulir layar ke kanan dan seterusnya). Dan ketika pin RS di set HIGH maka kita mengirimkan data/karakter ke LCD.
Pin R/W (Read/Write) pada LCD adalah untuk mengontrol apakah Anda sedang membaca data dari LCD atau menulis data ke LCD. Karena kita hanya menggunakan LCD ini sebagai perangkat OUTPUT, kita akan mengikat pin ini LOW. Ini memaksanya masuk ke mode MENULIS.
Pin E (Enable) digunakan untuk mengaktifkan tampilan. Artinya, ketika pin ini disetel ke LOW, LCD tidak peduli apa yang terjadi dengan R/W, RS, dan jalur bus data; ketika pin ini disetel ke HIGH, LCD sedang memproses data yang masuk.
D0-D7 (Data Bus) adalah pin yang membawa data 8 bit yang kami kirim ke layar. Misalnya, jika kita ingin melihat karakter 'A' huruf besar di layar, kita akan mengatur pin ini ke 0100 0001 (menurut tabel ASCII) ke LCD.
Pin AK (Anode & Cathode) digunakan untuk mengontrol lampu latar LCD.
H. Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah:
· Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
· Element Resistif
· Terminal
Gambar 17. Jenis-Jenis Potensometer
I. Batrai
Gambar 18. Baterai
Baterai adalah kumpulan dari satu atau lebih sel yang hasil dari reaksi kimianya membuat elektron mengalir didalam rangkaian. Semua jenis baterai terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu; Anoda (sisi 'Negatif'), Katoda (sisi 'Positif'), dan beberapa jenis elektrolit (sebuah zat yang secara kimia bereaksi terhadap anoda dan katoda).
Ketika anoda dan katoda baterai terhubung ke rangkaian, reaksi kimia terjadi antara sisi anoda dengan elektrolit. Reaksi ini menyebabkan elektron mengalir melalui rangkaian menuju ke katoda dan hal ini menyebabkan reaksi kimia lain terjadi antara sisi katoda dengan elektrolit. Ketika bahan di katoda dan atau anoda habis di konsumsi akibat dari reaksi kimia yang terjadi di kedua sisi, maka reaksi pun berhenti. Ketika reaksi kimia berhenti, baterai tidak dapat lagi menghasilkan listrik. Saat seperti ini Baterai menjadi "mati".
J. MQ-2
Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya.
Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog. Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss (Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.
Sensor gas ini tersusun oleh senyawa SnO2, dengan sifat conductivity rendah pada udara yang bersih, atau sifat penghantar yang tidak baik. Sifat conductivity semakin naik jika konsentrasi gas asap semakin tinggi di sekitar sensor gas. Lebih jelas nya bisa dilihat di datasheet sensor ini. Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:
- Catu daya pemanas : 5V AC/DC
- Catu daya rangkaian : 5VDC
- Range pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 - 20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen
- Keluaran : analog (perubahan tegangan)
Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V .
Berikut konfigurasi dari sensor MQ-S :
- Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.
- Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.
- Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.
- Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.
Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Konfigurasi pin :
- kaki pendek/negatif dihubungkan ke GND
- kaki panjang/positif dihunbungkan ke pin 13
Merupakan perangkat thermocouple tipe K yang telah dilengkapi peripheral board berbasis MAX6675. Output dari sensor ini dapat diakses melalui antarmuka SPI oleh mikrokontroller. Thermocouple pada produk ini mampu mengukur temperatur pada rentang 0°C - 800°C dengan akurasi mencapai 0.25°C.
Spesifikasi
- Tegangan Kerja: 3V - 5V
- Fitur: Dilengkapi rangkaian kompensasi dan cold junction
- Output Data: SPI
- Rentang Pengukuran Suhu: 0°C - 800°C
- Akurasi Suhu: 0.25°C
- Tipe Thermocouple: Type-K
M. Motor DC Servo
Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada mesin-mesin industri pintar yang berfungsi untuk mendorong atau memutar objek dengan kontrol yang dengan presisi tinggi dalam hal posisi sudut, akselerasi dan kecepatan, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh motor biasa. Jika Anda ingin memutar dan mengarahkan objek pada beberapa sudut atau jarak tertentu, maka Anda harus menggunakan Servo Motor. Hal ini dimungkinkan dengan kombinasi motor biasa dan tambahan sensor dalam hal ini berupa encoder untuk umpan balik posisi. Kontroler dari servo motor yang lebih dikenal dengan nama servo drive adalah bagian yang paling penting dan canggih dari sebuah servo motor, karena dirancang untuk presisi tinggi tersebut.
Wire Number | Wire Colour | Description |
1 | Brown | Ground wire connected to the ground of system |
2 | Red | Powers the motor typically +5V is used |
3 | Orange | PWM signal is given in through this wire to drive the motor |
- Operating Voltage is +5V typically
- Torque: 2.5kg/cm
- Operating speed is 0.1s/60°
- Gear Type: Plastic
- Rotation : 0°-180°
- Weight of motor : 9gm
- Package includes gear horns and screws
N.
Resistor
Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit
Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada
Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan
Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak
mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor
itu sendiri. Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang
berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body)
Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh
Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang. Gelang warna Emas dan Perak
biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang
terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai
Resistor yang bersangkutan. Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang
terdapat di Tubuh Resistor:
Tabel Kode Warna
ResistorPerhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
Cara
menghitung nilai resistor 4 gelang Masukkan angka langsung dari kode warna
Gelang ke-1 (pertama) Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang
ke-2 Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka
tersebut dengan 10 (10n) Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
4. Flowchart [KEMBALI]
//MASTER#include<max6675.h>#include <LiquidCrystal.h>LiquidCrystal lcd (7,6,5,4,3,2);#define mq2 13#define flame 12#define Ssentuh 11int sck = 8;int cs = 9;int so = 10;MAX6675 suhu(sck,cs,so);void setup(){Serial.begin(9600);lcd.begin(16,2);pinMode(mq2, INPUT);pinMode(flame, INPUT);pinMode(Ssentuh, INPUT_PULLUP);}void loop(){int api = digitalRead(flame);int asap = digitalRead(mq2);int sentuh= digitalRead(Ssentuh);if (sentuh == HIGH || suhu.readCelsius() >= 45){Serial.print(1);}//else if (asap == LOW || api == LOW)else if (asap == HIGH || api == HIGH){Serial.print(2);}else{Serial.print(3);}delay(500);lcd.clear(); //Menghapus layar LCDlcd.setCursor(0,0); //Menentukan posisi kursor pada awal penulisanlcd.print("Suhu"); //Menampilkan text pada LCDlcd.setCursor(0,1); //Menentukan posisi kursor pada awal penulisanlcd.print(suhu.readCelsius()); //Menampilkan nilaiSuhu pada LCD}
//SLAVE#include <Servo.h>#define Air 12#define alarm 3Servo myServo;void setup(){Serial.begin(9600);pinMode (Air, OUTPUT);pinMode (alarm, OUTPUT);myServo.attach (7);delay (100);}void loop(){if (Serial.available()>0){int data = Serial.read();if (data == '1'){//digitalWrite (Air, LOW);digitalWrite (Air, HIGH);digitalWrite (alarm,HIGH);myServo.write (180);Serial.print("1");}else if (data == '2'){//digitalWrite (Air, LOW);digitalWrite (Air, HIGH);digitalWrite (alarm,HIGH);myServo.write (180);Serial.print("2");}else{//digitalWrite (Air, HIGH);digitalWrite (Air, LOW);digitalWrite (alarm,LOW);myServo.write (90);Serial.print("3");}}}
6. Percobaan [KEMBALI]
Pada demo project ini menggunakan
sensor thermocouple, flame sensor, sensor MQ-2, dan touch sensor. Touch
sensor disini berguna pada saat kita sudah melihat adanya api, namun flame
sensor tidak mendeteksi adanya api, dan sensor MQ-2 tidak mendeteksi adanya asap, maka kita dapat
mengaktifkan sistem pemadam kebakaran ini secara manual dengan menyentuh touch
sensor.
Sensor thermocouple, flame sensor, sensor MQ-2, touch sensor dan LCD dihubungkan ke Arduino pertama sebagai Master yang dihubungkan ke Arduino yang kedua sebagai Slave dengan prinsip komunikasi UART. Pada demo project ini menggunakan sistem komunikasi UART karena untuk memudahkan dalam pembuatan demo project dan pada project ini hanya memerlukan pengiriman data dari master ke slave saja, dan tidak memerlukan feedback dari slave ke master. Arduino Master berfungsi untuk menerima input dari 4 sensor yang digunkan dan mengirimkan perintah-perintah yang nantinya akan dieksekusi oleh Arduino Slave. Adapun fungsi lain dari Arduino Master adalah unuk menampilkan suhu yang terukur oleh sensor thermocouple melalui LCD. Saat thermocouple mendeteksi suhu melebihi 45 C atau flame sensor mendeteksi api, atau saat sensor MQ-2 mendeteksi gas, atau saat touch sensor disentuh, maka sesuai yang diprogramkan, Adruino master mengirimkan data serial komunikasi “1” atau “2” ke Arduino Slave melalui pin TX master ke RX slave. Sedangkan ketika salah satu sensor tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebelumnya, maka Master mengirimkan data serial komunikasi “3” ke Slave. Selain itu, Master juga mengeluarkan output sinyal analog pada pin-pin PWM (ditandai simbol “~”) yang terhubung ke LCD. Dengan begitu, LCD akan menampilkan besar suhu yang terukur oleh thermocouple.
Arduino kedua atau Slave yang
digunakan untuk merespon data yang dikirim oleh master berupa Output Buzzer dan
Pengaktifan 2 buah motor DC yaitu berfungsi sebagai membuka pintu dan memompa
air. Berdasarkan program yang dibuat untuk Slave, jika yang diterima tersebut
data “1” atau “2”, maka Slave mengeluarkan output pada pin 12 yang terhubung ke
relay berlogika LOW, pin 7 yang terhubung dengan motor DC servo berlogika HIGH,
dan pin 3 yang terhubung dengan buzzer berlogika HIGH . Dengan begitu, buzzer
akan aktif dan motor DC akan aktif untuk membuka pintu dan memompa air. Pada
saat slave menerima data “3” maka program mengeksekusi pin 12 yang terhubung ke
relay berlogika HIGH, pin 7 yang terhubung dengan motor DC servo berlogika LOW,
dan pin 3 yang terhubung dengan buzzer berlogika LOW. Maka buzzer dan motor DC
tidak akan menerima tegangan dan tidak akan aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar