21.3 BASIC SILICON-CONTROLLED RECTIFIER OPERATION 842




1. Tujuan [kembali]

a. Mengetahui apa itu silicon controlled operation ( SCR )
b. Mengetahui salah satu rangkaian silicon controlle operation ( SCR )
c. Mengetahui prinsip kerja SCR
d. Mengetahui manfaat penggunaan SCR

2. Alat dan Bahan [kembali]
a. Power

b. Button

c. led-yellow

d. SCR

e. sumber ac


f. Ground


3. Teori [kembali]

silicon controlled rectifier merupakan Dioda dengan sistem pengendali. perbedaan pada dirinya terdapat pada jumlah kakinya, yang sebanyak 3 buah. satu sebagai katoda, satu anoda, yang lain itu bernama "Gate" atau "Gerbang" berfungsi sebagai pengntrol.



prinsip kerja silicon contolled rectifier 
Jika sebuah gate dari SCR dibiarkan mengambang atau tidak terhubung (terputus), maka SCR akan berperilaku sama persis seperti dioda shockley. , SCR juga akan aktif dan mengunci (latch) saat diberikan tegangan breakover antara katoda dan anoda. Untuk mematikan kembali SCR dapat dilakukan dengan cara mengurangi arus sampai salah satu dari transistor internal tersebut jatuh dan berada dalam mode cutoff.

Dengan memberikan tegangan yang kecil antara gate dan katoda, transistor yang bawah atau transistor yang lebih rendah akan dipaksa ON oleh arus basis yang dihasilkan, hal ini akan menyebabkan arus basis transistor atas mengalir dan transistor atas akan aktif dan menghantarkan arus basis untuk transistor yang bawah (tidak dibutuhkan lagi pasokan tegangan dari terminal gate), sehingga kini kedua transistor saling menjaga agar tetap aktif  atau saling mengunci (latch). Arus yang diperlukan gate untuk memulai latch up tentu saja jauh lebih rendah daripada arus yang melalui SCR dari katoda ke anoda, 

Cara yang paling umum digunakan dan dianggap aman untuk mengaktifkan SCR adalah dengan memberikan tegangan pada terminal gate, dan cara atau metode seperti ini disebut dengan “memicu” (triggering). Bahkan dalam penggunaannya SCR biasanya sengaja dibuat atau dipilih dengan tegangan breakover yang jauh lebih besar melampaui tegangan terbesar yang diperkirakan akan dialami oleh sumber listrik. Sehingga SCR hanya bisa diaktifkan dengan pulsa tegangan yang diterapkan ke terminal gate, bukan dengan tegangan breakover.

SCR terkadang bisa dimatikan secara langsung dengan menjumper atau mengkorsletkan terminal gate dan katoda, yang disebut dengan “reverse triggering”, dimana gate dengan tegangan negatif (mengacu pada katoda), sehingga transistor yang lebih rendah atau dibawah dipaksa cutoff. Saya mengatakan ini kadang-kadang karena cara ini mungkin akan melibatkan semua arus kolektor dari transistor atas yang melewati basis transistor yang dibawah. Dan arus ini mungkin sangat substansial sehingga membuat triggered shut off dari SCR begitu sulit. Dan sebuah thyristor Gate-Turn-Off (GTO) yang merupakan variasi dari SCR yang akan mampu mempermudah tugas ini. akan tetapi bahkan dengan sebuah GTO sekalipun, arus gate yang dibutuhkan untuk mematikannya mungkin sebanyak 20% dari arus anoda (beban). Simbol skematik dari GTO.

Contoh penggunaan SCR pada sirkuit DC adalah sebagai perangkat atau device crowbar yang berfungsi untuk memproteksi bila terjadi tegangan lebih (over voltage). Sirkuit crowbar terdiri dari sebuah SCR yang dihubungkan pararel dengan output dari power supply DC. Rusaknya SCR dan power supply dapat dicegah dengan pemasangan secara benar dan bijaksana sebuah fuse atau resistansi seri yang besar setelah SCR untuk membatasi arus hubung singkat dari rangkaian.

4. Prinsip [kembali]
ika sebuah gate dari SCR dibiarkan mengambang atau tidak terhubung (terputus), maka SCR akan berperilaku sama persis seperti dioda shockley. Seperti halnya dioda shockley, SCR juga akan aktif dan mengunci (latch) saat diberikan tegangan breakover antara katoda dan anoda. Untuk mematikan kembali SCR dapat dilakukan dengan cara mengurangi arus sampai salah satu dari transistor internal tersebut jatuh dan berada dalam mode cutoff , dan perilaku SCR yang seperti ini juga seperti dioda shockley.

Cara yang paling umum digunakan dan dianggap aman untuk mengaktifkan SCR adalah dengan memberikan tegangan pada terminal gate, dan cara atau metode seperti ini disebut dengan “memicu” (triggering).

5. Rangkaian [kembali]

rangkaian listrik yang memanfaatkan prinsip dari silicon controled rectifier adalah pada rangkaian Led-yellow dengan sumber arus DC dengan Ac

jika sumber DC, lampu LED-yellow akan teus menyala karena SCR terebut akan mengunci kondisi kaki Gate yang dipicu saat button ditekan. karena kaki gate dihubungkan dengan arus, katoda dengan lampu LED dan anoda dengan ground, sehingga akan terus mengalir dari anoda ke katoda selama masih banyak mengandung positif lampu LED-Yellow akan terus menyala.

jika sember AC lampu menyala berkedip (hidup-mati) terus menerus karena SCR termasuk dalam jenis semikonduktor dioda penyearah setengah gelombang. karena sumbernya AC yang terus menerus bergerak dalam bentuk gelombang, hal itu membuat lampu LED-Yellow berkedip- kedip
6. Video [kembali]

 
Link Download Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar